Keterbatasan adalah awal dari perjuangan
Tiada ungkapan pasrah
Tiada harapan yang membara
Yang ada hanyalah kebersamaan
Sebab Kekuatan tanpa kebersamaan
adalah sebuah kehampaan.
Sejarah
berdirinya Indonesia ditandai dengan sebuah perjuangan bersama seluruh rakyat
dari berbagai pelosok negeri. Perjuangan bersama yang dilakukan tersebut dapat
memupuk kekompakan dan kekuatan yang besar sehingga mampu menghadapi para
penjajah dalam upaya menuju kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Bertolak dari hal tersebut sesungguhnya telah menciptakan situasi yang
terpolarisasi dalam tatanan kehidupan masyarakat saat ini. Bagaimana tidak
? bila dalam kehidupan sosial
masyarakat, kita masih temukan sejumlah perkumpulan / kelompok kerja bersama
maka kita perlu mengakui bahwa itu mencerminkan
cara hidup generasi pada masa penjajahan dahulu dalam menggalangkan
kekuatan.
Dalam segala keterbatasan masyarakat
dusun Ndetundopo desa Kolikapa kecamatan Maukaro, kabupaten Ende memiliki sala
satu kelompok tani “ana kalo “ yang lahir sejak tahun 2004 dan diaktifkan
kembali mulai tahun 2009 oleh sesama anggota kelompok hingga saat ini. Hadirnya kelompok tersebut sesungguhnya mempersatukan
sejumlah orang / anggota untuk berkumpul dan berbagi gagasan dalam melakukan
kerja bersama khususnya pada dunia pertanian. Kelompok yang beranggotakan
sebelas ( 11 ) orang tersebut telah menunjukkan bahwa adanya cara kerja bersama
sebagai suatu hal yang penting dalam mengatasi keterbatasan secara SDM dalam mengelolah
lahan pertanian. keterbatasan tersebut dapat dilengkapi dengan berbagai
kelebihan yang dimiliki oleh sesama anggota sehingga mampu mengisi antara sesama.
MERINTIS
SEBUAH KEKUATAN
Zakarias Se
Ketua kelompok Ana Kalo
|
Zakarias Se adalah seorang pria berusia 58 tahun dan sedang menjabat sebagai ketua
kelompok tani Ana Kalo saat ini. Beliau adalah tokoh penggagas terbentuknya
kelompok tani Ana Kalo. Bermodalkan jiwa semangat dan tokoh dalam lingkup dusun Ndetundopo, maka
beliau memiliki ide mulia untuk membentuk kelompok tani. Ide
tersebut terlahir dengan dasar pertimbangan bahwa perubahan akan lebih cepat
apabila semuanya bekerja bersama-sama.
Dalam shering singkat antara beliau menyampaikans, bahwa nama Ana Kalo terinspirasi
dari sebuah keberadaan kelompok yang sejak tahun 2004 – 2009 tidak disentuh
oleh berbagai pihak lain yang berkepentingan dengan kemajuan pertanian serta
organisasi pertanian sama seperti Ana Kalo dalam bahasa setempat yang
artinya yatim piatu. Beliau mengungkapkan bahwa kelompok tersebut berjalan
seadanya tanpa adanya administrasi dan struktur yang baik sebagaimana yang
dimaksudkan dengan administrasi kelompok. Menyadari akan keterbatasan tersebut,
usaha kelompokpun terus dilakukan dengan berbagai kegiatan rutinitas kerja
bergilir pada kebun anggota.
Kesadaran akan pentingnya hidup
berkelompok yang memiliki struktur organisasi, rencana kerja serta administrasi
mulai bertumbuh ketika adanya pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Tananua
Flores sejak
bulan November 2018. Bersamaan dengan
semangat kelompok yang telah tumbuh dan ada sejak lama, maka usaha kelompok
semakin terarah mulai dari perencanaan usaha serta penguatan kapasitas
kelompok. Tahun 2018 – 2019, warna kelompok semakin nampak, ketika partisipasi
serta antusias anggota mulai meningkat pada proses kegiatan kelompok. Keaktifan
kelompok dalam berbagai kegiatan baik secara skala desa maupun lintas kelompok
tani antar desa seperti pertemuan semesteral mulai terlihat selama dua kali
pertemuan semesteral petani dampingan YTNF.
Dari shering singkat tentang di atas terlihat bahwa kekuatan itu ada
melalui kumpulan individu yang terlibat dalam sebuah kelompok. Pengakuan
terhadap keterbatasan secara SDM yang dimiliki oleh masing-masing anggota
mengharuskan bahwa perlu dilakukan musyawarah untuk mempertemukan pengalaman
dan mimpi masa depan hebat masing-masing anggota menjadi pemikiran bersama milik
kelompok.
Proses ini membuktikan bahwa kekuatan itu ada dan hadir bila adanya suatu
kebersamaan melalui. i gotong- royong yang mulai bergeser oleh arus globalisasi.
MERAWAT KEBERSAMAAN
Perpecahan itu terjadi disebabkan
oleh perilaku
ego atau mau menang sendiri, merasa hebat sendiri dari masing-masing orang yang
hidup dalam komunitas atau kelompok, ulah dari maunya sendiri menyebabkan
hubungan social yang kurang harmonis antar sesam yang berdampak pada hilangnya
kerja sama gotong royong yang sudah hidup. Merawat kebersamaan dan
gotongroyong itu
terwujud bila adanya kerendahan hati untuk saling mengakui semua kita
memiliki kelebihan dan keterbatasn yang dapat dibagi kepada orang lain dan kekurangan
yang dapat diisi oleh orang lain pula. Bila kesadaran ini muncul maka kelompok
atau komunitas menjadi media saling belajar.
Pembelajaran
menarik dari kelompok tani Ana Kalo desa
Kolikapa yang dibentuk sejak tahun 2004
dan usia kelompok hingga saat ini kurang lebih 15 tahun. Rentang usia ini kalau pada
umur manusia masuk masa akil balik. Dalam usia seperti ini ada banyak suka, duka, pahit dan manis serta
titik jenuh telah
menghampiri setiap langkah dan perljalanan anggota dalam berkelompok. Meski
belum terurai prestasi lewat pengakuan publik dari karya kelompok, namun perlu
kita apresiasi bahwa ketangguhan yang dijiwai oleh masing-masing anggota telah
terbukti untuk bertahan dalam kemampuan yang dimiliki.
Kemampuan
bertahan ini semakin kuat ketika mulai didampingi oleh Yayasan Tananua Flores
sejak Agustus 2018. Kemampuan tersebut dapat dipelajari secara bersama dalam kelompok ini yaknik
semangat kebersamaan yang terlihat ketika kelompok ini dapat menyelenggarahkan
kegiatan internal kelompok pada bulan maret 2019 yaknik kegiatan pelatihan
budidaya ternak babi dan latihan dinamika kelompok. Kegiatan tersebut
diinisiasi secara swadaya oleh kelompok dengan dukungan pendamping lapangan Yayasan Tananua Flores dengan
mengundang kehadiran dua nara sumber dari tim Yayasan Tananua Flores. Kegiatan tersebut berlangsung
selama dua hari dilokasi desa Kolikapa dengan latar belakang bahwa pentingya
perencanaan usaha kelompok serta penguatan kapasitas kelompok.
Kegiatan yang dilakukan diatas
sesungguhnya mencerminkan bahwa adanya upaya untuk meningkatkan kekuatan
kelompok. Tanpa disadari bahwa pendidikan / pembelajaran bersama kelompok
melalui proses kegiatan tersebut, memberikan kontribusi secara riil terhadap pengembangan
sumber daya peserta
kegiatan. Lebih dari itu dengan segala keterbatasan mereka telah menunjukan
kesanggupan untuk menerima perubahan dari berbagai pihak. Dengan demikian bahwa
upaya merawat kebersamaan dijadikan sebagai aspek penting dalam kehidupan
kelompok, sebab kebersamaan dapat membangun sebuah kekuatan (Akr).
0 Komentar