Dok.Tananua Flores |
Ende, TananuaFlores.id-, Mendorong Penguatan Kapasitas sumber
daya manusia di desa-desa Yayasan tananua Flores kembali merencanakan program strategis selama 5 tahun untuk melihat
kembali capaian dan kendala dalam menjalankan program lembaga.
Sebagai sebuah lembaga independen
dan otonom yayasan Tananua Flores sudah membuktikan lewat kerja-kerja
pendampingan dan pemberdayaan terhadap masyarakat di desa-desa.
Program-program lembaga yayasan
Tananua saat sudah banyak memberikan sumbangsi kepada Negara terkait dengan
peningkatan sumber Daya Manusia serta memberikan solusi- solusi terkait dengan
peningkatan ekonomi masyarakat di desa-desa.
Yayasan Tananua juga berperan
dalam bidang pemberdayaan yaitu dengan membangun penguatan kapasitas masyarakat
petani dan nelayan terkait dengan pengelolaan penghidupan yang berkelanjutan di
kabupaten Ende.
Sampai dengan saat ini Yayasan
Tananua Flores telah mendampingi 103 desa dan sekarang yang sedang didampingi
sebanyak 25 desa, 23 desa didarat dan 2 desa yang ada diwilayah pesisir pantai( lingkungan Arubara kelurahan Tetandara dan Desa Maurongga) sedangkan desa yang lain
sudah diphase out namun tetap melakukan hubungan kemitraan antara desa dan
Yayasan Tananua Flores.
Untuk menjalankan kerja-kerja program dilapangan
Tananua lebih Menekankan pada penguatan sumber daya manusia, mendampingi
petani, nelayan, penguatan organisasi petani (kelompok tani, Gabungan Kelompok
tani/forum petani) baik laki-laki maupun perempuan guna mengelolah penghidupan
yang berkelanjutan.
Sebuah dasar pemikiran dari lembaga adalah
ketika menjalan program pembedayaan atau dalam pengelolaan bertanian/kelautan yang harus dorong adalah berkelanjutan, dan
hal itu bukan hanya pada satu bidang melainkan semua bidang seperti di
kesehatan primer dan ekonomi kerakyatan.
DaIam pengelolaan organisasi dan
pendampingan pada masyarakat dari
daratan hingga di wilayah kelautan secara lembaga masih menemukan banyak
organisasi petani (kelompok tani, gabungan kelompok tani) dimana setiap upaya
pemberdayaan yang difasiItasi oleh
lembaga penyebaran informasi Ianjutannya
kepada semua anggota keIompok dan masyarakat kurang berjaIan dengan baik sehingga berdampak pada kemajuan
program dampingan tersebut.
Penyebab mendasar yang di temukan
lembaga adalah persoalan Individualisme ( kepentingan Pribadi yang sangat
tinggi) sehingga Ketimpangan informasi ini membuat kesenjangan dan kesoIitan keIompok
menjadi sangat rentan.
Dari semua Persoalan mendasar
yang di temukan lembaga terkait dengan program pendampingan , penguatan
pengorganisasian serta penguatan Ekonomi perluh sebuah model yang baik untuk
menyelesaikan persoalan itu. Dan sampai saat ini Tananua sedang mencari model alternative
bersama petani untuk membangun kembali kekokohan organisasi petani ataupun
lainnya.
Disisi yang lain Yayasan Tananua
Flores Memerlukan Pemikiran bersama dan strategi bersama agar bisa memberikan Dampak Positif bagi
Masyarakat yang dampak akhirnnya adalah masyarakat sendiri menjadi penggerak
pembangunan (pembangunan yang dipimpin oleh masyarakat) yang berkelanjutan
secara mandiri.
Sementara itu dalam pendampingan masyarakat didesa masih
ditemukan adanya Tumpang tindih program
dan pola pendekatan yang berbeda antar Yayasan Tananua Flores dan pihak
eksternal lainnya.
Dan ini menjadi sebuah tantangan
yang menimbulkan kemunduran terhadap program-program yang telah difasilitasi
oleh Yayasan Tananua Flores seperti Pertanian berkelanjutan (pengembangan bahan
organik, pangan IokaI, konservasi dan yang lainnya), kesehatan primer (gizi, kebersihan lingkungan, Pola hidup
bersih dan sehat dan yang lainnya) dan Ekonomi kerakyatan (koperasi, UBSP,
pasar komoditi), factor-faktor ini akibat dari pola penerapan kolaborasi antar
program yang sangat minim dari pihak eksternal sehingga dampak pada program
pendampingan di lapangan.
Melihat berbagai masalah yang dihadapi
oleh Yayasan Tananua Flores, perlu strategi dasar yang harus dilakukan untuk
membawa organisasi Yayasan Tananua Flores agar
tetap dan terus berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri
dalam melakukan pendampingan masyarakat. Strategi tersebut adalah pembuatan
Perencanaan Strategi sebagai Iandasan peta jalan bagi organisasi kedepan.
Untuk perencanaan strategis ini
Yayasan Tananua Flores MemiIih CircIe Indonesia sebagai RSO untuk memfasilitasinya,
dengan pertimbangan sebagai berikut: menawarkan prosesnya online dan
offline dengan jumlah hari yang ditawarkan 9 hari dimana onlinenya 6 hari dan 3
hari offline sehingga lebih kaya informasi yang diperoIeh , rekomendasi
beberapa mitra yang pernah difasiIitasi bahwa pendekatan fasiIitasi adaIah partisipatif
kritis dan poIa adaptasi dengan perkembangan terkini, juga sebagai bahan belajar
baru bagi staff Yayasan Tananua FIores daIam memfasiIitasi perencanaan strategis.
Kegiatan perencanaan strategis ini
akan berlangung selamat 3 hari dengan model offline yaitu mulai dari 12-15 Januari 2021 sedangkan untuk Kegiatan
yang di jalankan secara online yaitu berlangsung selama 6 hari di mulai dari 6 -12 Januari 2021.
Dokumen Yayasan Tananua Flores
0 Komentar