Nagekeo, Tananua flores | Yayasan Tananua Flores fasilitas Kegiatan Pembentukan Kelompok Kerja Pengelolaan perikanan Berbasis Masyarakat di desa Pedonura dan desa Kotodirumali, kabupaten Nagekeo pada Kamis 16/12/2021
Kegiatan tersebut Tananua mengundang Pemerintah kabupaten Nagekeo dalam hal ini Bappeda,Dinas perikan kabupaten, Pemerintah kecamatan dan juga pemerintahan Desa. Selain itu turut terlibat Tokoh masyarakat dan para nelayan di Desa Podenura dan Kotodirumali.
Direktur Tananua Flores Bernadus Sambut menjelaskan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi besar di bidang perikanan tangkap. Dengan Potensi yang di miliki tentu akan membawah dampak bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir khususnya masyarakat di nagekeo secara khusus dan Flores pada umumnya.
Selama ini belum dilihat oleh masyarakat pesisir sebagai salah sumber pendapatan yang menjanjikan, dan masih sebagian kecil warga yang memanfaatkannya, namun pemanfaatan ini dengan tidak memperhatikan aspek keberlanjutan terutama aspek ekosistem laut.
Bernadus juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum dilihat sebagai tanggungjawab bersama oleh semua warga pesisir dan para pihak dalam menjaga ekosistem wilayah pesisir dan laut.
Menurutnya dengan Melihat situasi tersebut model Kolaborasi antara lembaga swasta pemerintah dan masyarakat, untuk menjaga dan melestaraikan laut yang ada perlu ada wadah yang bisa menjadi pengelola.
Selain itu Yayasan tananua Flores dengan mitrannya sedang mendorong konsep pengelolaan perikanan berbasis masyarakat dengan melibatkan para pihak untuk bersama-sama menjaga laut di wilayah pesisir. Pintu masuk yang di mulai oleh Yayasan Tananua Flores melalui Perikanan tangkap dengan fokus pada Gurita.
"Membangun pemahaman bersama akan pentingnya ekosistem pesisir dan kelautan butuh peran serta berbagai pihak yang berkompeten dengan urusan kelautan dan perikanan dan kesempatan ini kami tananua mengajak para pihak untuk menyampaikan peran dan kontribusinya dalam pengelolaan perikanan dan kelautan, sehingga sahingga saling mendukung untuk berkelnjutan dan tidak saling tumpang tindih dalam pelaksanaanya,"katanya
Terkait dengan pendampingan, Tananua saat ini sedang fokus pada pemberdayaan Para nelayan Gurita agar fokus menangkap gurita dan menjaga ekosistem yang ada di laut.
" Kedepan jika kita hari ini bersepakat membentuk kelompok Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, maka ada satu model pengelolaan dengan cara buka tutup lokasi tangkapan Gurita", katanya
Ia juga menegaskan bahwa selain menangkap juga harus menjaga rumah gurita agar ada keberlanjutan.
Sementara itu Martinus Ora dari dinas kelautan dan Perikanan kabupaten Nagekeo juga Memberikan apresiasi serta dukungan secara penuh untuk pelaksanaan program yang telah di luncurkan oleh Tananua dan yayasan pesisir lestari (YPL).
"Kami pada dasarnya mendukung terkait apa yang di lakukan oleh Tananua di wilayah desa dan masyarakat kami di Nagekeo,"ujarnya
Lanjut Martinus bahwa dengan program ini tentu wilayah laut akan di manfaatkan secara baik oleh masyarakat dengan aktivitas menangkap gurita. Dan untuk pengawasan di laut karena memang kewenangan ada KCD Propinsi NTT maka secara Dinas akan berkoordinasi untuk melakukan pengawasan diwilayah pesisir terutama desa yang akan melakukan konservasi dilokasi yang menjadi rumah gurita.
" Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Cabang Kelautan dan Perikanan Propinsi untuk melakukan pengawasan di wilayah pesisir di 2 desa ini,"katanya.
Terkait dengan proses penangkapan yang tidak ramah lingkungan dengan menggunakan alat Tangkap yang merusak, secara tanggungjawab dari Dinas akan berkoordinasi dengan Dinas kelautan dan perikanan Provinsi untuk melakukan beberapa proses terkait penangkapan gurita bagi nelayan dari luar."tutupnya.
0 Komentar