Penutupan itu dilakukan selama 3 bulan mulai dari 10 Juni hingga 10 September 2022.
Kali ini Pemerintah Desa Kodim bersama BPD, tokoh masyarakat, tokoh adat bersepakat agar lokasi yang menjadi titik penutup dilarang melakukan penangkapan. Penutupan sementara area tangkap ini agak berbeda dengan wilayah lain, penutupan ini semua jenis komoditas yang ada diarea tersebut.
Kegiatan seremonial Penutupan sementara itu difasilitasi langsung oleh kelompok pengelolaan Perikanan berbasis masyarakat yaitu Kodim Octopus di Kantor Desa Kodim pada 10 Juni 2022.
Kodim Octopus yang didalamnya juga Anggota Locally Managed Marine Area (LMMA) merupakan kelompok nelayan yang di bentuk untuk mengelola Sumber daya Perikanan, melakukan pengawasan di area konservasi, dan melakukan kajian untuk keberlanjutan lingkungan di area pesisir desa kotodirumali.
Dalam sambutan mewakili Yayasan Tananua Flores, Hironimus Pala ketua Pengurus menjelaskan bahwa penutupan yang dilakukan selama 3 bulan ini adalah salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan ekosistem yang ada di laut.
Menurutnya bahwa berbicara lingkungan laut sebenarnya sama pentingnya dengan di darat sebab penyumbang oksigen untuk makluk hidup dibumi ini tidak hanya di darat namun ternyata juga ada di laut dan kurang lebih sekitar 70% oksigen yang di berikan untuk penghidupan.
" Ternyata laut juga menyumbang oksigen terbesar untuk kehidupan dan kurang lebih 70 Porsen",ujarnya
Lanjut dia bahwa " mulai sekarang kita mesti harus menjaga dan melestarikannya demi keberlanjutan hidup kita" kata Hiro
Dia menjelaskan dengan penutupan ini kita telah memikirkan masa depan anak cucu kita agar kedepannya generasi kita bisa menikmatinya.
Selain itu, ketua pengurus Yayasan Tananua Flores itu menaruh harapan bahwa mulai sekarang anak-anak mudah harus kembali terjun kedunia itu untu mengelolanya sehingga laut yang ada di depan mata jangan sampai hanya menjadi penonton.
"Mulai sekarang ini anak-anak mudah kita jangan hanya menjadi penonton harus mulai belajar, Laut ada di depan Rumah kita sementara kita hanya melihat orang lain yang mengambil hasilnya", ungkap Dia
Penutupan sementara juga sebagai cara untuk memelihara lingkungan agar tetap lestari dan kedepannya harus saling mendukung agar populasi gurita tetap ada dan juga perlu dijaga keseimbangan Alam pesisir agar terus berkelanjutan.
Kegiatan tersebut di hadiri pemerintah Kecamatan, utusan pemerintah desa Pedonura, Babinsa Keo tengah, Tokoh adat serta Tokoh Agama.
Dalam sambutan membuka kegiatan pemerintah desa Kodim mengucapkan apresiasi kepada Tananua dan mitranya Yayasan Pesisir Lestari.
" Kami pemerintah desa memberikan apresiasi kepada yayasan Tananua bersama mitranya YPL, sebab dari merekalah kita mulai memahami tentang penting sekali menjaga dan melestarikan ekosistem yang ada di laut desa kotodirumali" ujar Maternus Mau
Kepala Desa itu menuturkan dengan Program yang di dampingi Tananua sekarang sudah membantu pemerintah desa untuk membantu masyarakat nelayan agar pendapatan ekonomi bisa meningkat.
Maternus juga menambahkan bahwa kegiatan penutupan ini di awali dengan seremonial adat sebagai bentuk pelarangan secara adat dan meminta restu leluhur agar sama-sama menjaga area yang di tutup itu.(Clarisa)
0 Komentar