Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Design created with PosterMyWall

Sosialisasi Konservasi Lahan Kritis, Mata Air, dan Sungai dalam Peningkatan Hak Alam dan Hak Warga

 


Ende, Tananua Flores |Desa Tonggo Papa menjadi lokasi kegiatan sosialisasi bertajuk "Pentingnya Konservasi Lahan Kritis, Mata Air, dan Isi Sungai" yang dilaksanakan pada Selasa, 14 Januari 2025. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan guna menjaga keberlanjutan lahan perkebunan dan ekosistem.

Kegiatan ini dihadiri oleh 36 peserta yang terdiri atas 21 laki-laki dan 15 perempuan, seluruhnya merupakan warga Desa Tonggo Papa. Sosialisasi berlangsung di Kapela desa, memanfaatkan waktu istirahat kerja bakti pembangunan Kapela. Meski dalam kondisi lelah, masyarakat tetap antusias mendengarkan materi yang disampaikan.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan memahami urgensi konservasi, khususnya di lahan kritis, mata air, dan sungai. Hal ini penting karena kondisi alam desa menunjukkan penurunan debit mata air dan berkurangnya populasi hewan sungai akibat praktik penyetruman yang masih dilakukan.

Hasilnya, masyarakat mulai menyadari perlunya menjaga lingkungan. Mereka sepakat bahwa jika kegiatan konservasi dilakukan, perlu ada kerja sama antarwarga untuk melestarikan mata air dan sungai agar hasilnya tidak sia-sia.
Kendati demikian, tantangan masih ada, terutama pada generasi muda yang kurang fokus mengikuti sosialisasi. Beberapa di antaranya lebih sibuk berbincang sendiri, bahkan tidak merespons ajakan untuk berdiskusi. Padahal, keterlibatan kaum muda sangat penting sebagai penerus masa depan.

Sebagai langkah ke depan, pendekatan akan dilakukan kepada tokoh adat, khususnya Bapak Mosalaki, untuk mengeluarkan aturan adat tentang pelestarian mata air dan penanaman pohon di sekitar area tersebut. Pemerintah desa juga diharapkan mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) guna mendukung penertiban masyarakat yang belum sepenuhnya menjaga lingkungan.

Bapak Yakobus Bi’i menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting karena hingga kini masih ada warga yang membuka lahan di sekitar mata air, sehingga menyebabkan penurunan debit air dan krisis air bersih bagi dusun-dusun di bawahnya.

Sementara itu, Bapak Mateus Ro menekankan perlunya peran aktif generasi muda dalam kegiatan ini. Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat yang lebih tua dapat berperan sebagai penasihat. Selain itu, Bapak Mateus mengimbau pemerintah agar mengambil tindakan tegas terhadap masalah lingkungan semacam ini.

Dengan adanya kerja sama antara masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah desa, diharapkan kegiatan konservasi dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan warga Desa Tonggo Papa. *** Eusabius

Posting Komentar

0 Komentar